Jumat, 13 April 2012

Guru Ideal Bagi Pendidikan

Guru adalah sosok pendidik yang dapat dijadikan fasilitator bagi para muridnya. Bahkan guru sangat menentukan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Guru ideal adalah guru dambaan setiap murid, tidak hanya di prodi Sosiologi Antropologi namun bahkan di semua sekolah. Sebenarnya semua guru dapat menjadi guru ideal asalkan ia mau mengajar dengan kemauan dan kesenangan hati.
Tidak ada standar atau indikator yang dapat dijadikan patokan seseorang dapat diberi label sebagai guru ideal. Namun, ada beberapa segi yang perlu diperhatikan untuk dapat dipahami sebagai cirri-ciri calon guru idea, diantaranya adalah memahamai keadaan muridnya. Guru hendaknya memahami keadaan muridnya dari segi karakter ataupun keadaan ekonomi keluarganya. Guru hendaknya memahami bagaimana caranya ia dapat menangani muridnya dengan baik. Selain itu guru juga harus memiliki kesiapan akan materi yang akan diajarkan. Guru yang tanpa persiapan akan menyampaikan materi kurang baik, dan dapat membuat bingung akan siswa-siswanya.
Guru ideal adalah guru yang baik, karena ia dapat bersikap professional dan memiliki jiwa sosial yang baik. Guru ideal memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat memimpin murid-muridnya dan membentuk karakter yang baik pada murid yang diajar dan dapat menjadi contoh yang baik bagi mereka. Memang sulit menemukan apalagi menjadi guru yang ideal yang akan menjadi dambaan setiap murid karena guru harus senantiasa belajar untuk daoat meningkatkan kualitas dirinya.
Guru ideal selalu mengajar dengan hati, memahami kemampuan murid, mengajar dengan cara yang menyenangkan dan menarik, serta mampu menempatkan diri sebagai fasilitator yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Begitulah guru ideal yang juga diharapkan di Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi.
Guru yang baik tidak materialistis, memikirkan berapa besar gaji yang akan diterima, namun guru yang baik memiliki karakter yang mulia, budi pekerti, moral, dan etika yang luhur, serta memiliki kompetensi yang berkualitas juga kreatif.
Adapun kriteria lain yang dianggap sebagai guru ideal, yaitu murah senyum, ramah, tegas tapi tidak galak, humoris, mengajar dengan jelas, mengajak berpikir bukan hanya menggurui, berwibawa, memperhatikan murid-muridnya, sabar tidak terlambat, tidak merokok, disiplin, tidak pilih kasih, dan tidak berkata yang tidak sopan.
Diluar dari beberapa kriteria di atas, menurut saya seorang guru ideal bagi Pendidikan Sosiologi Antropologi memiliki 3 tingkatan. Tingkatan pertama, guru Biasa adalah guru yang hanya mengajar murid atau mahasiswanya saja. Tingkatan kedua, guru yang tidak biasa adalah guru yang mampu mengajar dan mengajak berpikir murid-muridnya. Tingkatan ketiga adalah guru yang Luar Biasa, adalah gurur yang bukan hanya mengajar saja, namun mengajak murid berpikir sehingga murid memiliki keberanian untuk mengekspresikan, mengapresiasikan serta mengembangkan buah – buah pikirannya.
Memang guru ideal pada masa sekarang cukup sulit untuk ditemukan, padahal ini sangat penting ean dibutuhkan demi terciptanya suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

0 komentar:

Posting Komentar