Minggu, 05 Agustus 2012

Keluarga Yang Tinggal Di Sebuah Toilet


Kali ini kami menceritakan tentang keluarga migran berasal dari China yang membuktikan pepatah tersebut menjadi sangat berarti bagi mereka. Bahkan waktu rumah yang mereka tinggali adalah sebuah toilet umum yang sudah ditinggalkan di kota Shenyang.






Zen Lingjun dilahirkan di sebuah desa kecil di provinsi Jilin dari Northeasterb Cina. Waktu kecil ia mempunyai mimpi agar suatu hari dapat duduk di bangku kuliah namun karena faktor kemiskinan ia harus meninggalkan mimpinya dan puas menjadi seorang tukang sepatu. Ia punya rencana yang besar untuk dirinya sendiri.

Suatu hari hanya dengan modal 50 yuan (72.000 rupiah) yang dimilikinya ia berangkat ke Shenyang kota terbesar di timur laut Cina. Di sana ia menjadi pekerja keras dan tukang sepatu yang terampil dan membuatnya bisa bertahan di kota besar tapi ia memiliki penghasilan sekitar 2.000 yuan (2.9 juta rupiah) per bulan. Namun dengan penghasilan itu ia merasa belum cukup untuk mendapatkan tempat tinggal.

Enam tahun yang lalu temannya memberitahukan bahwa toilet hotel yang ditinggalkan tersedia untuk disewakan dengan harga yang sangat rendah. Segera Zen meminjam uang yang dibutuhkan dan menyewa toilet tersebut untuk ditempatinya. Entah bagaimana ruangan yang hanya berukuran 19 meter persegi itu menjadi tempat tinggalnya.

Pada tahun 2008 Zeng Lingjun bertemu seorang wanita yang sekarang ia nikahi juga sebagai pekerja migran dan memiliki bayi setelah pernikahannya di tahun 2010.Walau Zen dan keluarga kadang merasa tak tahan dengan bau sekitar tidak membuatnya menyerah dengan keadaan. Sekarang mereka bertiga tinggal dan menikmati kehidupannya bersama.

0 komentar:

Posting Komentar